|
Minggu, 17 JULI 2022 * Renungan GKP Minggu, 17 JULI 2022 - Amos 8:4-10 - MINGGU VI SESUDAH PENTAKOSTA#tag: Minggu, 17 JULI 2022 Pembacaan Alkitab Amos 8:4-10 Nas Pembimbing Amsal 13:14 Mazmur 15 Pokok Pikiran Hidup kudus, tak bercela dan tak bercatat di hadapan Tuhan Nyanyian Tema KJ 52 Pokok Doa 1. Majelis Sinode, Penasihat MS dan Pengawas Perbendaharaan Sinode GKP tahun 2022-2027 2. Pembentukan komisi-komisi pelayanan sinodal 3. Implementasi program kerja sinodal GKP Warna Liturgis Hijau Jangan Abaikan Peringatan Tuhan PENDAHULUAN Jika kita pernah bepergian ke tempat wisata, ke pantai misalnya, pada umumnya disana kita akan melihat banyak petunjuk yang dipasang pada tempat-tempat yang mudah dilihat orang. Petunjuk itu bisa berisikan arah jalan, arah sebuah tempat yang kita ingin tuju, peringatan tentang waktu, peringatan tentang apa yang harus dilakukan jika ada dalam kondisi darurat dan berbagai petunjuk atau peringatan lainnya. Tetapi apakah semua orang patuh pada peringatan tersebut? Ternyata banyak juga yang mengabaikan peringatan tersebut dengan alasan masing-masing. Padahal peraturan itu dibuat tentu karena sudah tahu bahaya atau dampak yang akan ditimbulkan jika peringatan itu dilanggar. Dan benar saja, ketika peringatan itu diabaikan terjadilah hal yang dikhawatirkan. Dan dalam situasi itu pun, masih saja ada orang yang menyalahkan karena minimnya peringatan atau tidak sigapnya pertolongan yang diberikan, dan lain sebagainya. Tapi tidak ada orang yang mau mengakui bahwa memang itu murni kelalaiannya yang telah mengabaikan peringatan tersebut. Sebagai anak-anak Tuhan, kita pun juga sering mengabaikan peringatan yang diberikan Tuhan kepada kita. Dengan berbagai alasan untuk membela diri kita menganggap peringatan atau nasihat Tuhan itu kuno, tidak memikirkan perasaan diri kita, tetapi ketika kita sudah menemui atau merasakan akibat karena sudah mengabaikan peringatan itu, maka kita menjadi marah dan kecewa pada Tuhan. PENJELASAN BAHAN Perikop ini merupakan bagian dari penglihatan keempat yang diberikan Allah kepada Amos. Allah memperlihatkan sebuah bakul berisi buah-buahan musim kemarau (Pasal 8:2). Penglihatan ini menggambarkan keadaan mereka yang akan menerima hukuman dari Tuhan karena perilaku mereka yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Allah juga menjelaskan tan buruk mereka tersebut. Sebagai hukumannya maka umat akan mengalami situasi di mana langit menjadi gelap di siang hari, tidak akan ada lagi perayaan sukacita karena akan diganti dengan dukacita dan ratapan karena perkabungan (ayat 9-10). Peristiwa ini memang merupakan peristiwa alam, namun menjadi gambaran betapa susahnya kehidupan mereka ketika hukuman Allah itu hadir. Sama seperti kegelapan yang membuat orang kesulitan untuk beraktivitas demikian kehidupan yang mereka akibat kesalahan mereka sendiri. Sebuah peringatan yang seharusnya tidak diabaikan begitu saja oleh umat-Nya. Sebuah peringatan yang seharusnya mendapat perhatian untuk kemudian diwujudkan dalam perubahan perilaku kepada sesama dan Tuhan. Umat yang menjadi pilihan Allah itu harusnya menjalani hidup yang membawa berkat dan sukacita kepada sesamanya, tetapi mereka justru menipu, memeras, menginjak dan membinasakan orang yang miskin dan lemah. Jika dilanjutkan dalam pasal 8:11-14, bahkan Tuhan akhirnya akan mengabaikan mereka meski mereka membutuhkan Firman-Nya. Tuhan tidak pernah punya keinginan untuk membinasakan anak-anak-Nya, Tuhan begitu mengasihi anak-anak-Nya sehingga Ia selalu memberikan banyak peringatan serta nasihat kepada anak-anak-Nya. Yang dibutuhkan dari kita, sebagai anak-anak Tuhan adalah merespons peringatan itu dengan sungguh-sungguh bukan mengabaikannya. Sesungguhnya peringatan dari Tuhan itu bertujuan baik untuk kehidupan kita, agar tidak mudah melakukan kesalahan dan terjerat di dalamnya. Dalam kitab Amsal dikatakan "Ajaran orang bijak adalah sumber kehidupan, sehingga orang terhindar dari jerat-jerat maut." (Amsal 13:14). Marilah kita mulai dengan mau terus memperhatikan peringatan dari Tuhan yang tertuang dalam Firman-Nya. Marilah kita mulai dengan mau terus hadir dalam persekutuan untuk selalu mendengarkan peringatan-Nya dan berani mengintrospeksi diri untuk menjalani hidup yang lebih baik. POKOK PIKIRAN 1. Manusia cenderung hanya ingin mendengarkan Firman Tuhan yang berisikan berkat, anugerah bagi manusia, sehingga tidak mau mendengarkan Firman Tuhan yang berisikan peringatan dan nasihat-Nya. Kiranya kita tidak lagi memisahkan mana Firman Tuhan yang mau kita dengar atau kita abaikan karena semua Firman-Nya bertujuan untuk kebaikan hidup kita. 2. Berbagai peringatan Tuhan telah disampaikan kepada umat-Nya untuk menjaga perilaku mereka agar tetap kudus dan penuh kebaikan kepada sesama. Namun sering kali manusia dengan mudah mengabaikan karena merasa hal itu tidak berguna, sehingga manusia akhirnya mudah jatuh dalam kesalahan. Maka hendaknya manusia terus mencari hikmat Tuhan dalam hidupnya untuk tidak terus menerus mengabaikan peringatan Tuhan dan melakukan kehendak-Nya sendiri 3. Tuhan tidak pernah punya rencana buruk bagi anak-anak-Nya. Itu yang perlu kita ingat agar tidak mudah berpikir bahwa ketika kita menghadapi persoalan berat itu karena Tuhan merencanakan keburukan bagi kehidupan manusia. Kita harus selalu merenung apa yang sudah kita lakukan selama ini, apakah sudah sesuai dengan kehendak Tuhan? Apakah sudah kita dengarkan peringatan dan nasihat-Nya atau kita terus mengabaikan-Nya? (YYD)
Daftar Label dari Kategori Renungan GKP 2022 | NEXT: Renungan GKP Minggu, 31 JULI 2022 - Mazmur 107-1-9 - MINGGU VIII SESUDAH PENTAKOSTA - PREV: Renungan GKP Minggu, 10 JULI 2022 - Dipulihkan untuk Memuliakan Allah - Ulangan 30:1-10 - MINGGU V SESUDAH PENTAKOSTA | Register Login
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
gkii,
gkj,
hkbp,
misa,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Lagu Persekutuan,
|
popular pages | Register | Login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |